Entri Populer

Sabtu, 08 September 2018

Musim Penantian

Tepat 2 bulan lagi..
Aku bersiap-siap menyambut Oktober..

Ya, 7 Oktober..
Usiaku akan genap 28 tahun, yang kata sebagian besar orang adalah usia pada musim penantian..
musim yang sangat berat tentunya..

Aku mencoba berbincang dg hati..
Mencari jawaban atas segala keresahan..
Mencerna pertanyaan - pertanyaan sensitif tentang pernikahan, yg tentunya sangat mengusik perasaan..
Aku mulai merangkai kata menjawab akan pertanyaan itu, bertanya pada hati yang bersedih..
Meski, hatiku tak pernah bosan berkata, bersabarlah..

Aku memang hanya manusia biasa..
Aku pernah jatuh cinta..
Hanya saja segala hal adalah pilihan, maka ku pilih cinta dalam diam, halus dan sunyi.
Karena dalam diam kamu tidak akan menjumpai penolakan..

Aku memang hanya manusia biasa..
Aku pernah jatuh cinta..
Kandas tanpa pernah dimulai..
Kandas karena perbedaan..
Sedang kenangan akan selalu hidup meski aku telah menamatkan patah hati..

Aku memang hanya manusia biasa..
Aku pernah merasakan segalanya..
Sedih, senang, tangis, tawa, suka maupun duka..
Jangan takut melepas sesuatu, karena terburu - buru lah yang membuat cinta selalu salah jatuh..

Aku memang manusia biasa..
Aku seringkali menemukan diriku iri kepada yang lain..
Namun hatiku selalu berkata kepadaku..
Apa yang melewatkanku tidak pernah menjadi takdirku..
Dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku..

Percayalah menanti dalam ketaatan adalah sebaik - baiknya penantian..
Karena cinta yang baik adalah cinta yang dimulai dengan kebaikan..

Nakanaide..
Menantilah dengan penantian terindah..
Karena penantian panjang selalu indah dipenghujungnya..

Akhirat diatas dunia..
Tak bertemu di dunia, Allah berikan di akhirat..

_Musim Penantian_
(07 September 2018)

Selasa, 30 Mei 2017

Hati Yang Tidak Boleh Berduka

Ketika awan hitam datang dan angin menderai keras sekali..
Merenggut cahaya, menyisakan hati yang terlalu dingin..
Seakan kabut pucat yang ikut meyelubungi ku, menyerap habis kebahagiaanku..
Luruh lewat hujan, hilang ditelan samudera..

Sekali pun semua itu terjadi pada hidupku..
Aku tetap bahagia, Tuhan..

Terima kasih telah mengizinkan aku untuk hidup..
Merasakan bagaimana disayangi, walau hanya dengan sedikit orang..
Merasakan pernah dicintai..
Merasakan pernah ditemani dikala terbaring lemah..
Merasakan pernah dilindungi ketika dihadapkan oleh bahaya..
Merasakan pernah diayomi ketika bergetar takut..

Allah yang kusayangi, terima kasih.. 
Terima kasih telah menjadi "The only one who always beside me", yang menyayangi, mencintai, dan melindungi ku disaat tak seorang pun mampu melakukan itu semua untuk ku..

Sekalipun esok hari aku telah tiada..
Percayalah, Engkau lah yang akan selalu ku cinta..
^__^

_Raihanul Faariha, yang mencintaiMu_



Senin, 26 Desember 2016

Coming Soon..


Coming Soon..
Semua tentang yang akan terjadi di masa depan
Hari ini sampai seterusnya, saya berjanji untuk menunggunya
Meski sekarang saya tidak tahu siapa seseorang yang saya tunggu itu
Namun saya percaya ketika Tuhan berkata untuk menunggu,
Maka saya yakin, "menunggu" menjadi baik pula..

_Depok, 261216

Kamis, 17 November 2016

Senin, 14 November 2016

Ini Adalah Aku Yang Lain

Ini adalah aku yang tidak bersyukur..
Aku yang kufur, Aku yang lemah..
Ku pukul dinding putih yang tidak punya salah, dan menghadap menyembunyikan wajah..
Lalu ku bersandar padanya, menangis..
Pada satu momen itu, aku merasa seperti dunia telah runtuh..
Sepotong episode bergantian melintas dalam otakku seperti runtutan film pada klise..
Aku bersalah, aku berdosa..

Ada banyak kebahagiaan yang telah kuingkari
Begitu kesedihan melanda dunia ku, aku berpaling, sedih sepanjang hari
Aku tau ini tidak lah benar..

Ada banyak keinginan yang Allah kabulkan
Namun ku dapati hal yang tidak kuinginkan terjadi, aku menolak, muram sepanjang hari
Ini salah, aku bersalah..

Aku yang salah aduhai Allah..
Ini adalah aku yang belum mampu mengungkapan segalanya dengan batas
Ini adalah aku yang terlalu jauh dari Allah
Maafkan, Maafkan lah aku..


Minggu, 13 November 2016

Makhluk terbaik yang Allah ciptakan itu (Ibu)

Aku menggenggam emosi dalam sekepal tangan kiriku
Menahan perasaan dalam genggaman tangan kananku
Dan memposisikan sabar yang sangat banyak diantara keduanya
Aku juga belajar mengungkapkan perasaan senang, sedih dan marah tanpa melebihi batasnya
Dan aku belajar men-simetris-kan senyum sesulit apapun keadaan yang aku hadapi
Aku banyak belajar, bukan?

Aku belajar darimu, Ibu
Ibu yang sekuat baja yang hatinya lebih lembut dari sutera
Tidak pernah satu kesempatan pun kulihat satu butir airmata yang jatuh dari kedua bola matamu
Tak pernah satu kali pun ku pergoki engkau mengeluh lelah

Ibu, aku bertanya - tanya, mengapa engkau setegar itu?

Kau bangun di pagi hari sekali dan menghilang
Lalu sebelum anakmu mengeluh lapar, kau sudah kembali membawa berbagai potong roti
Lalu, kau bergumam ketika kami berebut, "Ibu senang kalau kalian makan"
Lalu ia pergi lagi, itu adalah pagi yang sibuk dalam tiap harinya

Ibu benar - benar setegar gunung yang menjadi tiang bumi..

Aku bersumpah untuk selalu belajar seperti Ibu
Aku tak akan gentar dengan kesulitan hidup
Aku tidak akan bersedih hanya karena sakit
Aku tak akan menciut walau tanpa Ibu
Aku tak mau dilahap oleh kesedihan
Aku akan setegar Ibu

Karena itu Ibu,
Aku berdo'a kepada Allah agar kelak Ibu dihadiahi syurga oleh Allah
Semoga Ibu diberikan kesehatan selalu
Semoga Ibu dibahagiakan Allah selalu

_Anak mu